Quantcast
Channel: Berita HK – Pondok Pesantren Husnul Khotimah
Viewing all 221 articles
Browse latest View live

MENUMBUHKAN KECINTAAN ANAK KEPADA MASJID

$
0
0

Oleh Elin Marlina*

Beberapa waktu yang lalu, sebuah pesan di WhatsApp dari salah satu group yang memuat pesan Sultan Muhammad Al-Fatih (penakluk Constantinopel): ”Jika suatu masa kelak kamu tidak lagi mendengar bunyi bising dan gelak tertawa anak-anak di antara shaf-shaf shalat di masjid-masjid, maka sesungguhnya takutlah kalian akan kejatuhan generasi muda kalian di masa itu.”

Pesan ini merupakan motivasi bagi para orang tua untuk mengenalkan masjid kepada anak. Saat ini anak lebih mengenal mall daripada masjid. Hal ini terjadi karena orangtua lebih sering mengajak anakpergi ke pusat perbelanjaan daripada ke masjid.

Jika saat ini wisata alam, kuliner, dan wisata seni budaya menjadi sesuatu yang sudah biasa di kalangan masyarakat, maka wisata religi (masjid) hendaknya menjadi trend baru bagi keluarga muslim.

Sudah seharusnya keluarga muslim mengenalkan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap masjid sebagai pusat ibadah, dakwah, tarbiyah, dan khidmatul ummah (pelayanan umat). Berawal dari membiasakan anak untuk shalat berjamaah dan menghadiri kegiatan yang diselenggarakan di masjid maka menjadikan anak terbiasa dan senang ke masjid.

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menumbuhkan rasa cinta anak kepada masjid. Pertama, dengan membiasakan anak untuk berpindah-pindah dari masjid yang satu ke masjid lainnya dalam melaksanakan shalat jumat.

Kedua, ketika melakukan perjalanan jauh hendaklah orang tua berhenti sejenak di sebuah masjid untuk melaksanakan shalat dan beristirahat. Sehingga dalam jiwa anak akan tertanam cinta kepada masjid.

Ketiga, membiasakan iktikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Kegiatan ini akan semakin terkesan dalam diri anak jika dilakukan sebagai program tahunan untuk keluarga.

Keempat, yang lebih penting lagi adalah membiasakan anak untuk melakukan shalat berjamaah pada setiap waktu shalat, sehingga semakin memperkuat keterkaitan (rasa rindu) dalam diri anak cinta kepada masjid.

Dengan demikian, jika rasa cinta terhadap masjid sudah tumbuh dalam diri anak maka pada saat dewasa nanti anak akan semakin faham akan fungsi sebuah masjid. Semakin banyak pengetahuan seseorang tentang masjid maka akan semakin terpaut hatinya dengan masjid, dan menjadi pribadi yang siap untuk memakmurkan masjid.

Berkaitan dengan hal itu, Rasulullah saw menyebutkan tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah swt pada hari kiamat nanti –salah satunya– adalah seseorang yang hatinya selalu terpautdengan Masjid.

Seseorang yang hatinya senang berada dalam masjid, selalu shalat berjamaah, dan senang berlama-lama di masjid untuk aktifitas ibadah, sungguh pribadi seperti ini adalah pribadi yang benar-benar beriman kepada Allah swt. Semoga Allah mengaruniakan kepada kita kaum muslimin anak-anak yang mencintai dan memakmurkan masjid. Amin.

*) Guru MTs Husnul Khotimah


GHIBAH

$
0
0

Oleh Jajang Aisyul Muzakki *

Dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Tahukah kamu apakah ghibah itu? Jawab sahabat: Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Nabi bersabda: Yaitu menyebut saudaramu dengan apa-apa yang ia tidak suka disebutnya. Lalu Nabi ditanya; Bagaimanakah pendapatmu kalau itu memang sebenarnya ada padanya? Jawab Nabi: Kalau memang sebenarnya begitu, itulah yang bernama ghibah. Tetapi jikalau menyebut apa-apa yang tidak sebenarnya, berarti kau telah menuduhnya dengan kebohongan (yang lebih besar dosanya)”. (Muslim).

Ghibah Berasal dari kata ghoib artinya tidak terlihat. Ghibah berarti menggunjing atau membicarakan aib orang yang menimbulkan rasa tidak suka jika orang tersebut mengetahuinya. Ghibah adalah menggunjing, mengumpat dan membicarakan kejelekan orang lain. Secara tegas Rasulullah saw menyatakan bahwa ghibah adalah menyebut saudaramu dengan apa-apa yang ia tidak suka disebutnya (dzikruka akhooka bimaa yakrohu). Ghibah merupakan sifat yang sangat tercela, sehingga Allah swt menyamakan orang yang melakukan ghibah dengan orang yang makan bangkai saudaranya sendiri. Sungguh sangat menjijikkan. Allah swt melarang keras obrolan ghibah. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya: “…dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Hujurat 49 : 12).

Betapa menjijikkannya perumpamaan bagi orang yang melakukan ghibah. Ia ibarat memakan daging dari bangkai/jenazah orang yang menjadi obyek ghibah. Hal ini karena orang yang menjadi obyek ghibah tidak tahu-menahu kalau dirinya sedang dighibahi. Memakan bangkai binatang saja sudah menjijikkan, apalagi memakan bangkai manusia yang merupakan teman atau tetangga kita sendiri.

Biasanya ghibah terjadi di tempat-tempat perkumpulan. Baik di tempat perkumpulan nyata maupun di perkumpulan dunia maya seperti grup BBM, WhatsApp dan jejaring sosial lainnya. Baik sadar ataupun tidak terkadang seseorang dengan temannya membicarakan aib dan kejelekan orang lain.

Pelaku ghibah akan mendapatkan siksa dari Allah swt, sebagaimana dikisahkan oleh Rasulullah SAW di malam mi’rajnya, beliau menyaksikan suatu kaum yang berkuku tembaga mencakar wajah dan dada mereka sendiri. Rasul pun bertanya tentang keberadaan mereka, maka dijawab bahwa merekalah orang-orang yang ghibah melanggar kehormatan orang lain. Sangat mengerikan.

Lisan adalah anugerah. Nikmat lisan merupakan nikmat yang sangat luar biasa. Apabila anugerah ini tidak dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya maka akan menjadi bumerang bagi pemiliknya. Jadi marilah kita jaga lisan kita sebaik-baiknya. Pergunakan untuk kebaikan nasehat dan dakwah dan hindarkanlah dari keburukan ghibah dan juga fitnah.

Secara umum, ghibah sangat dilarang. Tetapi ada bebrapa pengecualian ghibah yang dibolehkan. Ghibah yang dibolehkan hanya bertujuan baik dan terpaksa mengutarakannya seperti :1. Untuk mengadukan orang yang menganiayanya kepada hakim. 2. Minta tolong kepada orang yang sanggup memberikan nasehat agar menasehati orang yang berbuat munkar. Misalnya seseorang berkata: “si fulan telah berbuat munkar, tolong nasehati dia !. 3. Karena minta fatwa. Misalnya ada seseorang berkata: “Si fulan menganiaya saya, maka bagaimana cara menghindarinya? 4. Bertujuan menasehati jangan sampai orang lain tertipu oleh orang jahat itu. 5. Terhadap orang-orang yang terang-terangan melakukan kejahatan, maka bagi yang demikian itu tidak lagi berlaku larangan ghibah, karena dia sendiri sudah terang-terangan. 6. Untuk memudahkan orang lain mengenal orang yang terkenal dengan menyebutkan gelarnya seperti al-A’masy, al-A’roj, al-A’ma, al-Ashom, al-Ahwal, semuanya gelar beberapa ulama ahli hadits. Tetapi jika tujuannya untuk mengejek dan menghinakannya, maka tetap tidak boleh. Wallaahu a’lam.

*) Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon & Pengajar MA Husnul Khotimah

SELAMAT & SUKSES SANTRI HUSNUL RAIH MEDALI EMAS KSM

$
0
0

Alhamdulillah alladzi tatimmu bihi shalihat – Jazakumullahu ahsanal jaza kepada semua pihak yang telah memberikan do’a, perhatian & dukungan atas suksesnya santri Ponpes Husnul Khotimah mewakili Jawa Barat pada KSM TINGKAT NASIONAL 2016 di PONTIANAK KALBAR.

1. MUHAMMAD IZZUDIN -> Mapel Fisika : Medali Emas dan the best theori dan over all –
2. M. FAUZAN -> Mapel Geografi : Medali Emas dan the best theori –
3. LUQMAN -> Mapel Biologi : Medali Emas, The best theori –

TTD
MUDIR PPHK

HUSNUL KHOTIMAH TERIMA 120 QUR’AN WAKAF DARI MT DAARUS SA’ADAH

$
0
0

Majlis Taklim Daarus Sa’adah Bandung wakafkan 120 Al Qur’an terjemah kepada Husnul Khotimah. Wakaf disampaikan dalam kunjungan Majlis taklim tersebut ke Pondok Pesantren Husnul Khotimah pada hari Ahad, 28 Agustus 2016. Rombongan yang dipimpin oleh Ustadz Hidayat dan dan H. Sulaiman disambut Ketua yayasan Husnul Khotimah KH. Mu’tamad beserta jajaran sekretariat pesantren.

Pimpinan rombongan berharap kunjungan kali ini bisa menjalin silaturahmi dan kerjasama antara Majlis Taklim Daarus Sa’adah dengan Husnul Khotimah. “insya Allah masih ada jamaah yang ingin mewakafkan al-Qur’an namun belum dibawa saat ini.” katanya.

Ketua Yayasan Husnul Khotimah menyampaikan terimakasih kepada rombongan atas kepeduliannya kepada pesantren. “Al-Qur’an ini sangat bermanfaat bagi para santri, mudah-mudahan menjadi amal jariah yang pahalanya terus mengalir bagi pewakafnya” ungkapnya. Beliau juga memohon do’a dari rombongan untuk keistiqomahan para pengemban amanah di husnul Khotimah dan untuk kemajuan husnul khotimah.

HUSNUL KHOTIMAH DAN BKPRMI ADAKAN SEMINAR REMAJA

$
0
0

Demi meningkatkan kepedulian dan kecintaan remaja terhadap masjid dan memberikan penyaluran untuk aktivitas yang positif, pondok pesantren Husnul Khotimah bekerja sama dengan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPMRI) Kabupaten Kuningan mengadakan acara Seminar dan Launching Kajian Pemuda Remaja Islam (KREASI) Se-Kabupaten Kuningan pada hari Ahad (28/8).

Digelar di aula Masjid Agung Syi’arul Islam Kuningan, acara ini dihadiri oleh pengurus Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) dan Rohis Sekolah Se-Kabupaten Kuningan. Dari target sebelumnya sebanyak 100 peserta, ternyata peserta yang hadir membludak hingga lebih dari 250 orang. Akibatnya beberapa peserta yang tidak kebagian kursi duduk di atas karpet yang disediakan oleh panitia.

Imam Nulyaman selaku ketua BKPRMI Kuningan dalam sambutannya mengemukakan bahwa acara ini diadakan dalam upaya membantu pemerintah Kabupaten Kuningan untuk mewujudkan cita-cita “Kuningan Agamis”.
“Kita berupaya membentuk pemuda remaja berkarakter Islami. Caranya membantu pemerintah Kab. Kuningan dengan cita-cita Kuningan agamis,” ungkapnya kemudian diikuti oleh launching dan peresmian program BKPRMI, yakni KREASI (Kajian Pemuda Remaja Seputar Islam) yang nantinya akan rutin dilaksanakan setiap dua pekan sekali dan dihadiri oleh remaja Islam se-Kabupaten Kuningan.

Mudiantoro, S.Hut., Staf Humas Dan Dakwah Husnul Khotimah juga turut mengingatkan para remaja untuk bersama-sama kembali memakmurkan masjid. Menurutnya masjid dapat menjadi titik awal bagi pembangunan bangsa Indonesia.

“Mari kita bismillah mulai hari ini kita para remaja bangkit untuk negeri tercinta ini yang telah diperjuangkan oleh para mujahid-mujahid, mari kita kembali ke masjid sehingga kita bisa membangun negeri tercinta ini dengan baik,” ujarnya diikuti dengan pembukaan acara seminar ini.

Launching kegiatan ini terdiri dari 3 kegiatan utama. Diantaranya adalah Seminar Remaja Masjid se-Kabupaten Kuningan yang dilaksanakan hari Minggu ini, Roadshow Pemuda Remaja Masjid Tingkat Kecamatan/Kelurahan se-Kab. Kuningan, dan Kreasi (Kajian Pemuda Remaja Seputar Islam) yang akan dilaksanakan per 2 minggu sekali setiap hari Ahad jam 08.30 s.d. selesai di Masjid Syiarul islam Kuningan sebagai follow up dari acara seminar ini.

Seminar ini diisi dengan pembekalan materi tentang tauhid, pergaulan remaja, dan kebudayaan dari beberapa narasumber yang berkompeten diantaranya H. Amam Badruttamam, Lc. (Pimpinan Ponpes Husnul Khotimah 2), Sanwani, SH., (Kepala Divisi Humas dan Dakwah Ponpes Husnul Khotimah I), Drs. Teddy Suminar (Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan), dan Ma’daniel Iman, S.Pd.I. (aktivis dakwah BKPRMI Kab. Kuningan).

Acara ini dimulai sekitar pukul 09.00 pagi WIB dan berakhir sore hari. Didukung oleh Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Kuningan dan Dewan Kemakmuran Masjid Syi’arul Islam Kuningan. Sebagai hasil akhir dari diadakannya acara ini, diharapkan setiap peserta bisa mengembangkan remaja masjid yang ada di lingkungan tempat tinggal maupun di sekolahnya masing-masing. Di samping itu membangkitkan semangat para remaja untuk mencintai masjid dan shalat berjamaah di masjid. (Alharits)

Inilah Tanggal Pembukaan Penerimaan Santri Baru 2017/2018

$
0
0

Menindaklanjuti informasi sebelumnya tentang Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Husnul Khotimah 2017/2018 yang diposting tanggal 3 Agustus 2016, kami beritahukan bahwa pembukaan pendaftaran calon santri baru akan dimulai pada tanggal 16 Oktober 2016 sampai dengan 17 Desember 2016. Adapun untuk test masuk calon santri baru jatuh pada tanggal 18 Desember 2016. Untuk informasi lebih detail (brosur, persyaratan, dll) akan kami informasikan kembali melalui situs resmi husnulkhotimah.sch.id. Tetap pantau husnulkhotimah.sch.id agar tidak ketinggalan informasi.

PELETAKKAN BATU PERTAMA RUMAH SEHAT TERPADU HUSNUL KHOTIMAH

$
0
0

Setelah sukses membangun Pondok Pesantren Husnul Khotimah 2 di kecamatan Pancalang Kuningan, Yayasan Husnul Khotimah Kuningan tidak berhenti melakukan inovasi dalam rangka membantu umat. Bertepatan dengan hari jadi kota Kuningan yang ke 518, civitas akademika Husnul Khotimah menyelenggarakan acara peletakkan batu pertama untuk pembangunan Rumah Sehat Terpadu Husnul Khotimah (RSTHK) di komplek Ponpes Husnul Khotimah Kuningan, Kamis (1/9) sekitar pukul 12.30 WIB.

Peletakkan batu pertama RSTHK dihadiri oleh anggota dewan pembina Yayasan Husnul Khotimah, KH. Achidin Noor, MA, dan Ketua Umum Yayasan Husnul Khotimah, KH. Mu’tamad, M.Pd. Keduanya sekaligus didaulat menjadi peletak batu pertama pembangunan RSTHK diikuti oleh Ketua Fundraising Pembangunan RSTHK H. Wawan Setiawan, S.Sos. dan Direktur Rumah Sehat Terpadu dr. Dani Nurramdani.

Sekretaris pembangunan Rumah Sehat, H. Mustofa, M.Kes. menyatakan latar belakang pendirian Rumah Sehat Terpadu ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi civitas akademika Husnul Khotimah dan Al-Multazam, serta masyarakat sekitar.

“Latar belakang pendirian untuk meningkatkan pelayanan civitas akademika Husnul Khotimah, baik itu pegawai, guru, santri, kemudian jangkauan masyarakat sekitar dan dan mungkin Yayasan Husnul Khotimah dan Yayasan Al-Multazam juga bisa nanti bekerjasama,” ujarnya.

Mengenai anggaran, ia mengatakan Rumah Sehat yang akan berdiri di komplek pondok pesantren Husnul Khotimah Desa Maniskiduil Kec. Jalaksana Kab. Kuningan ini diperkirakan akan menelan biaya hingga 2 Milyar rupiah, belum termasuk peralatan kesehatan di dalamnya. Rumah Sakit ini direncanakan dibangun dengan 3 lantai dan ditargetkan akan selesai di tahun 2017 mendatang dan bisa mulai beroperasi pada tahun 2018.

H. Mustofa juga mengatakan yayasan membuka pintu seluas-luasnya bagi pihak-pihak yang ingin turut membantu pembangunan Rumah Sehat terpadu ini. “Kita membuka peluang dari donatur dan beberapa pihak yang tidak mengikat yang punya kesamaan tujuan bahwasannya jihad untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ini adalah sebuah amalan yang perlu diprioritaskan.” Tandasnya.

Dia juga mengemukakan nantinya akan ada program pelayanan gratis bagi para dhuafa yang berada di desa penyangga ponpes Husnul Khotimah. Menurutnya hal ini merupakan salah satu bentuk jihad yang berada dalam satu atap dan satu manajemen Yayasan Husnul Khotimah.

Yayasan Husnul Khotimah sebagai founder Rumah Sehat ini juga didukung oleh beberapa pihak seperti wali santri, alumni, dan masyarakat pada umumnya. Pendirian didasarkan pada Surat Izin Klikik No. 503/14/024/SAMSARKES dan akan membuka berbagai fasilitas kesehatan seperti Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap Ikhwan dan Akhwat, Poliklinik Umum, Poliklinik Ibu dan Anak, Poliklinik Komplementer, Laboratorium, dan Apotek.

Selanjutnya H. Mustofa berharap, dengan berdirinya Rumah Sakit ini maka akan semakin meningkatkan peluang untuk lebih banyak membantu umat. “Semakin luas pelayanan kita, semakin banyak yang bisa kita bantu. Baik dari segi pelayanan dan dari segi jumlah pelayanan,” pungkasnya.

Pendirian Rumah Sehat ini menandai awal perwujudan cita-cita pendiri pondok pesantren Husnul Khotimah, Alm. H. Sahal Suhana, SH., yaitu agar Yayasan Husnul Khotimah mampu membangun sebuah Rumah Sakit Islam yang menjadi salah satu dari Grand Protocol Yayasan Husnul Khotimah di usia ke-50 tahun mendatang. Diharapkan berdirinya Rumah Sakit ini kelak akan menjadi alternatif utama bagi masyarakat Muslim khususnya di kota Kuningan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang syar’i dengan tenaga yang berkompeten dalam bidangnya.

HAUQOLAH

$
0
0

Oleh H. Jajang Aisyul Muzakki, Lc., M.Pd.I

Ada sebuah cerita nyata yang diceritakan oleh Prof. Mahfud MD pada awal Ramadhan, empat tahun yang lalu pada ceramah malam pertama tarawih. Ceritanya adalah mengenai seorang lelaki tua tukang becak yang sanggup menjadikan anak-anaknya sukses. Di atas kertas, sebenarnya mustahil baginya untuk bisa mengantarkan anak-anaknya belajar hingga perguruan tinggi. Namun kemustahilan terlampaui juga.

Mahfud, yang mengenal lelaki itu, tentu saja penasaran. “Bagaimana bisa Bapak sanggup melakukan semua itu, apa yang sudah Bapak lakukan untuk anak-anak ?” Kurang lebih, begitu pertanyaannya pada lelaki itu. Dengan bahasa Jawa halus, lelaki itu menjawab: “Saya hanya berusaha menjalankan pekerjaan saya dengan sebaik-baiknya, Pak.”. “Mosok hanya itu, Pak?” Mahfud masih penasaran. Ia berharap ada rahasia lain yangg disimpan oleh lelaki itu. Karena didesak, dengan wajah malu-malu akhirnya lelaki sepuh itu menjawab, “Sejak masih muda, saya rutin mengamalkan sebuah doa, Pak,” ujarnya. “Wah, doa apa itu?” Mahfud jadi kian penasaran. “Nganu, Pak, doanya cuma pendek saja. Lha wong saya saja tidak banyak belajar agama,” aku si lelaki pengayuh becak, sembari tersipu. “Panjang dan pendeknya doa itu tidak masalah, Pak. Wah, tapi doanya bagaimana ya, itu?!” Pokoknya Mahfud semakin penasaran. “Setiap kali saya mengayuh becak, sejak muda dulu, pada setiap kayuhan saya selalu membaca doa ini “lawala wala kuwata” . Nggih, ming mekaten,” ujar si pengayuh becak. Kali ini raut mukanya penuh kebanggaan.

Mahfud kontan tercenung. Sebagai lulusan pondok, ia tahu bahwa yang dimaksud oleh lelaki tua pengayuh becak itu sebenarnya adalah bacaan hauqalah, yang aslinya berbunyi “laa haula walaa quwwata illaa billaah” (tiada daya upaya kecuali karena Allah). Hanya, karena lelaki tua itu tak pernah belajar mengaji, maka ia hanya mengingat bacaan itu dalam redaksi yang lain, semampu yang didengarnya saja. Tapi bayangkan, sungguh Allah memang Maha Pemurah dan Maha Pengasih, ujar Mahfud. “Bahkan sebuah dzikir yang redaksinya keliru pun diijabah-Nya,” kelakar Mahfud dalam ceramahnya.

Duhai teman, nilai sebuah doa tidak terletak pada susunan redaksionalnya. Bukankah Yang Kuasa tak mungkin keliru mendengar atau memahami maksud hambaNya? Sekalipun demikian, kita harus tetap berusaha untuk membaca dzikir dan doa sesuai dengan redaksi yang benar sesuai tuntunan Rasulullah saw. Banyak dzikir yang harus selalu kita dawamkan setiap hari, salah satunya adalah dzikir hauqolah (laa haula walaa quwwata illaa billaah). Keutamaan hauqolah ini telah dirasakan oleh sang pengayuh becak di atas. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda : “Wahai Abdullah bin Qais (nama Abu Musa), ucapkan Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah. Sesungguhnya itu adalah salah satu kekayaan yang tersimpan di surga.” Atau beliau mengatakan: “Tidakkah kamu mau aku tunjuki salah satu harta simpanan di surga? Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Selain dari keutamaan di atas,di antara keutamaan dzikir ” laa haula walaa quwwata illaa billaah “, yang lain adalah: Perbendaharaan / harta simpanan di surga, penghalang dari siksa neraka, salah satu pintu dan tanaman surga, dapat menghapuskan dosa, termasuk al-baqiyatush sholihat, dan merupakan ucapan orang yang berserah diri kepada Allah SWT.

Walaupun dzikir bisa dilakukan pada setiap waktu, namun ada waktu-waktu tertentu yang sangat utama untuk berdzikir: Pagi hari sebelum terbit matahari, usai shalat subuh dan pada sore hari setelah shalat ashar, sebelum matahari terbenam. Setelah matahari tergelincir, usai shalat dzuhur.Setelah menunaikan shalat-shalat wajib. Pada waktu sepertiga malam yang terakhir. Mari kita perbanyak mengucapkan : laa haula walaa quwwata illaa billaah.

*) Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan Pengajar MA Husnul Khotimah Kuningan


METODE KETELADANAN DALAM PENGAJARAN

$
0
0

Oleh H. Imam Nur Suharno, M.Pd.I

Dikatakan bahwa at-thariiqatu ahammu min al-maaddah, metode lebih penting daripada materi ajar. Sekaitan dengan hal itu seorang guru dituntut memiliki kemampuan dalam pemilihan metode pengajaran. Dan, keteladanan menjadi salah satu metode dalam pengajaran yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW.

Pemberian keteladanan dalam proses pembelajaran dapat memberikan gambaran pasti, kejelasan, penerangan, pemahaman, dan mudah untuk diingat oleh peserta didik. Keteladanan adalah sarana paling efektif untuk menuju keberhasilan pendidikan.

Oleh karena itu, Allah mengutus Nabi Muhammad SAW untuk menjadi teladan bagi manusia (QS al-Ahzab [33] : 21). Allah pun kemudian menampilkan kepribadian Rasulullah SAW sebagai gambaran utuh sistem Islam, sebuah gambaran yang hidup dan abadi sepanjang sejarah.

Imam Ahmad bin Hambal meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, ”Barang siapa mengatakan kepada anaknya, ’Kemarilah, aku beri sesuatu, tapi kemudian tidak memberinya maka itu merupakan dusta.”

Keteladanan adalah sesuatu yang sangat prinsipil dalam pendidikan. Tanpanya proses pendidikan ibarat jasad tanpa ruh. Menurut para ahli psikologi, naluri mencontoh merupakan satu naluri yang kuat dan berakar dalam diri manusia. Naluri ini akan semakin menguat lewat melihat.

Hal ini sejalan dengan pendapat para ahli psikologi yang mengatakan bahwa 75% proses belajar didapatkan melalui penglihatan dan pengamatan, sedangkan yang melalui pendengaran hanya 13%. Dengan demikian, pendidikan itu by doing, bukan by lips: pendidikan adalah dengan contoh bukan dengan verbal.

Saking besarnya pengaruh terhadap perkembangan kepribadian peserta didik, metode keteladanan ini memiliki banyak kelebihan, di antaranya: memberikan kemudahan kepada guru dalam proses belajar mengajar, dapat menciptakan hubungan harmonis antara guru dengan siswa, tujuan guru yang ingin dicapai menjadi lebih terarah, secara tidak langsung guru dituntut untuk mengimplementasikan ilmu yang diajarkan, mendorong guru untuk senantiasa berbuat baik karena menyadari dirinya akan dicontoh oleh siswanya.

Dengan memberikan keteladan (contoh) yang baik terhadap peserta didik maka guru akan mendapat balasan yang mulia, sebagaimana sabda Rasul SAW, “Barang siapa yang memberikan contoh yang baik dalam Islam maka baginya pahala atas perbuatan baiknya dan pahala orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat. Yang demikian itu tidak menghalangi pahala orang-orang yang mengikutinya sedikitpun. Dan barang siapa yang memberikan contoh yang buruk di dalam Islam maka baginya dosa atas perbuatannya dan dosa orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat. Yang demikian itu tanpa mengurangi sedikitpun dosa orang-orang yang mengikutinya.” (HR Muslim).

Semoga kita menjadi guru yang dapat memberi keteladan yang baik kepada peserta didik secara khusus dan masyakat secara umum. Amin.

*) Kepala Divisi HRD & Personalia Yayasan Husnul Khotimah Kuningan

Catat Tanggal Penting Ini

$
0
0

Berikut agenda penting untuk PSB 2017/2018 :

Pendaftaran :
16 Oktober – 17 Desember 2016

Tes Masuk :
18 Desember 2016

Pengumuman Kelulusan :
25 Desember 2016

Daftar Ulang (Pelunasan Biaya Administrasi) :
25 Desember 2016 – 10 Januari 2017

Wawancara Wali Santri Baru :
09 Juli 2017

Pendaftaran Online : psb.husnulkhotimah.sch.id

Pusat Informasi Pesantren:
Telp. 0232-613808, Fax 0232-613809
Informasi Pendaftaran : +6281324001600, +6281320280642, +6285659828357

agenda

INFORMASI PENDAFTARAN SANTRI BARU 2017/2018

$
0
0

Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan menerima pendaftaran santri baru tahun pembelajaran 2017/2018 untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan I’dad Madrasah Aliyah (MA) dengan ketentuan sebagai berikut:

PERSAYARATAN PENDAFTARAN

1. Usia maksimal 15 tahun untuk calon santri MTs dan 17 tahun untuk calon santri MA
2. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 250.000 (Tes di PPHK) dan Rp 350.000 (Pendaftar yang akan tes di di Jakarta) (perwakilan daerah selain Jakarta dikenakan biaya tambahan).
3. Mengisi formulir pendaftaran secara online dengan mengirimkan :
– Surat keterangan dari sekolah asal yang mencantumkan NISN dan nama yang akan ditulis di ijazah
– Pas photo berwarna 3 x 4 (berpakaian rapih, putri berjilbab) 2 lembar.
4. Pendaftar bisa langsung datang ke Pondok Pesantren Husnul Khotimah.

WAKTU PENDAFTARAN

1. Pendaftaran : 16 Oktober – 17 Desember 2016
2. Tes Masuk : 18 Desember 2016
3. Pengumuman Kelulusan : 25 Desember 2016
4. Daftar Ulang (Pelunasan Biaya Administrasi) : 25 Desember 2016 – 10 Januari 2017
5. Wawancara Wali Santri Baru : 09 Juli 2017

Pendaftaran Online : www.psb.husnulkhotimah.sch.id

MATERI TEST MASUK

– Tes Tulis Matematika, Pendidikan Agama Islam & tes potensi akademik. Tes lisan Baca Al-Qur’an/hafalan.
– Ditambah Test Bahasa Arab bagi yang langsung ke kelas 10 MA

SYARAT DAFTAR ULANG

Setelah dinyatakan lulus & diterima sebagai santri Pondok Pesantren
Husnul Khotimah :
1. Melunasi seluruh biaya pendidikan dan melunasi SPP bulan Juli 2017.
2. Menandatangani surat perjanjian antara santri & wali santri dengan Pondok Pesantren Husnul Khotimah.
3. Menyerahkan formulir daftar ulang (diisi lengkap)
4. Menyerahkan photocopy Kartu Keluarga (KK) = 2 lembar
5. Menyerahkan photocopy Kartu Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) = 2 lembar.
6. Menyerahkan photocopy akta kelahiran = 4 lembar.
7. Menyerahkan Photocopy Rapor MTs/SMP (Khusus peserta calon MA)

BIAYA PENDIDIKAN (dibayar saat daftar ulang)

biaya-pendidikan

No rekening Bank Muamalat Indonesia 132.000.3477 An. Husnul Khotimah Kuningan
(Kode Bank : 147)
Konfirmasi Transfer – Via WA : +6281320084521, +6287723760888, +6281563825252
Konfirmasi transfer via e-mail: keuangan97@yahoo.co.id

Alamat:
Kampus I: Desa Maniskidul Kecamatan Jalaksana Kab. Kuningan Jawa Barat 45554
Kampus II: Desa/Kecamatan Pancalang Kab. Kuningan Jawa Barat

INFO LEBIH LANJUT
Telepon : 0232-613808
Fax : 0232-613809
e-mail: infohusnulkhotimah@gmail.com
Website: www.husnulkhotimah.sch.id , www.hk2.husnulkhotimah.sch.id

Kontak person:
Informasi: PIP 081324001600, Ust. Iffa 08567899922, Ust. Ucup 081320280642, Ustdh. Dian 0856 5982 8357
Konfirmasi Transfer: Usth. Titin (081320084521),Ust. Kamsin (087723760888), dan
Ust. Didi (081563825252)
Informasi administrasi Pendaftaran/TU : Usth. Ade (Mts) (085224927514), Ust. Ali (089664750153)
PJ Pendaftaran online: Ust. Zaenal (085224541987), Ust. Dedi (085224223224)

PERWAKILAN DAERAH

perwakilan-daerah

BPBK Hadirkan Mahasiswa Universitas Turki

$
0
0

Jum’at (2/9) – Turki sebagai negara yang sedang mengalami kemajuan di bidang ekonomi dan pendikan menjadi daya tarik bagi pelajar Indonesia untuk belajar di sana. Guna mensosialisasikan peluang belajar di negera tersebut, Bidang Bimbingan penyuluhan & bimbingan Konseling (BPBK) Madrasah Aliyah Husnul Khotimah menghadirkan Bapak Doddy pendiri Yayasan Pendidikan Indonesia Turki yang membantu pelajar Indonesia belajar di Turki, serta 2 mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Turki. Azwar Anas mahasiswa Kastamonu University dan Idik Jaelani Sidik, mahasiswa Pamukkale University.

Kegiatan yang diselenggarakan pada 2 September 2016 di gedung Darul Arqom tersebut, diikuti oleh santri kelas 12 putra dan putri MA Husnul Khotimah. pada sesi pertama diisi dengan penjelasan tentang kondisi Turki dan Kuliah di sana. Menurut Pak Doddy, mahasiswa warga negara non Turki bisa mendapat kesempatan beasiswa dari pemerintah Turki dengan syarat-syarat tertentu. Dengan beasiswa tersebut mahasiswa mendapat seluruh fasilitas secara gratis baik biaya kuliah, biaya tinggal di sana, buku-buku, tiket pulang pergi Indonesia-Turki bahkan mendapat uang saku.

Bagi yang tidak mendapatkan beasiswa tentu dengan biaya mandiri. Namun menurutnya biaya kuliah di Turki sangat murah bila dibandingkan dengan biaya kuliah di Indonesia. Beliau mencontohkan, living cost di berbagai kota di Turki hanya sekitar Rp. 2,5 juta per bulan sudah termasuk biaya akomodasi, sewa apartement, makan, transport dan lainnya. Pada sesi terakhir kedua mahasiswa berbagi pengalaman kepada santri seputar kuliah di Turki.

Pimpinan Pondok Lepas 16 Alumni ke Mesir

$
0
0

Bandara Soekarno Hatta – Selasa (13/9), Pimpinan Pondok, KH Muhammad Sabiqin, Lc dan Kepala Divisi Humas dan dakwah, Ust. Sanwani, SH melepas keberangkatan 16 orang alumni Husnul Khotimah belajar ke Universitas Al Azhar Mesir. Alumni yang berangkat terdiri dari 12 Ikhwan dan 4 Akhwat
Selamat Berjuang menuntut ilmu…
Semoga Allah memudahkan dan pulang ke Indonesia menjadi ulama yg mencerahkan Ummat..Amin.

Santri Husnul Khotimah Peduli Korban Banjir Bandang Garut

$
0
0

Banjir bandang yang menimpa Kabupaten Garut pada tanggal 21 September 2016 mengundang keprihatinan dan kepedulian dari banyak pihak termasuk santri Husnul Khotimah. Para santri didukung para pembina melakukan penggalangan kepedulian untuk korban bencana banjir bandang tersebut. Selain mengajak civitas Husnul Khotimah, para santri juga mengajak masyarakat sekitar turut peduli dengan para korban.

Pada hari Selasa, 27 September 2016 Rombongan dari santri dan Yayasan Husnul Khotimah menyampaiakan bantuan tersebut melalui Posko Bencana DPD PKS Kab. Garut yang selanjutnya akan disalurkan kepada para korban.

Sosialisasi Penjurusan Santri Kelas IX


Workshop Pengelolaan Sosial Media

$
0
0

Media sosial kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan serta beragam fasilitas yang ditawarkan oleh media sosial menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menggunakannya sebagai sarana komunikasi dan berbagi informasi dengan cepat dan mudah.

Lembaga Islam dan para da’i diharapkan mampu memanfaatkan media sosial ini untuk menyebarluaskan kebaikan. Dengan aktifnya orang-orang baik di media sosial setidaknya bisa meminimalisir dampak negatif dari penggunaan media sosial.

Isu ini melatarbelakangi diadakannya kegiatan workshop pengelolaan Sosial Media, Ahad (9/10) di Gedung Darul Arqom Kampus I Husnul Khotimah Kuningan. Acara yang diikuti para guru dan pegawai Ponpes Husnul Khotimah, menghadirkan praktisi teknologi informasi dan media sosial, Zico Alviandri, ST dan Syarif Furqon, S.Kom.

Zico Alfiandri yang menyampaikan materi tentang menulis kreatif, mengingatkan pentingnya faliditas sumber informasi yang sering disebar di media sosial. Sebagai pengguna sosial media harus bijak dan tidak turut menyebarkan informasi dan konten hoax di sosial media.

Menurutnya kegiatan menulis secara umum merupakan proses kreatif dengan mengoptimalkan berbagai elemen, dimana seorang penulis dibekali dengan berbagai pengalaman dan wawasan. Karena itu sebagai sebuah kreatifitas maka kebiasaan menulis itu perlu terus diasah.

Bagi seorang penulis jangan pernah khawatir tulisan tidak ada yang baca, menurutnya ketika ada ide maka ide tersebut harus ditumpahkan dalam bentuk tulisan, Karena lanjut Zico, setiap manusia memiliki kecenderungan dan selera bacaan yang berbeda. Dan setiap tulisan memiliki takdirnya masing-masing. adapun proses editing dilakukan setelah semua ide selesai dituliskan dan sebelum dipublish.

Sementara pembicara kedua, M. Syarif Furqon menyampaikan pentingnya sosial media bagi sebuah lembaga. Sebagai lembaga, menurutnya Husnul Khotimah memiliki SDM yang mumpuni untuk pengelolaan media yang ada. Potensi SDM yang ada jangan hanya dirasakan manfaat ilmunya hanya oleh para santri saja, tetapi dengan media yang ada masyarakat luas bisa merasakan manfaat dari ilmu yang mereka miliki. Dalam kesempatan tersebut M. Syarif Furqon memaparkan berbagai aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk menuju ke arah tersebut.

BUNDA AZZAM, IBUNYA PARA JUARA

$
0
0

Bukan hal mudah bagi seorang Bunda single parent mendidik dan mengurus tiga anak laki-laki di zaman seperti sekarang ini. Bangun antara sekira jam 02.00 sholat malam, tilawah, mengusahakan urusan dapur dan cucian selesai sebelum adzan shubuh, agar setelahnya bisa fokus mengurus anak berangkat sekolah adalah serentetan awal aktivitas yang rutin beliau kerjakan. Azzam, si bungsu yang selalu menemani Bunda pun tak lepas dari kebiasaan qiyamul lail dan tilawah seperti sang Bunda.

Pagi hari saat hendak sarapan, 29 Desember 2012, tiba-tiba Abi (panggilan Ayah-red.) seorang dosen IPB yang juga menjadi pengurus Masjid Al Hurriyah IPB terkena serangan jantung. Bunda dan ketiga buah hatinya terus mentalqin Abi. Anak-anak tegar sambil terus melafalkan juz 30 yang mereka hafal tiada henti, sampai akhirnya Abi benar-benar tiada, tidak ada air mata saat itu bukan karena saya tidak sedih. “tapi karena saya harus tegar mengurus ketiga anak saya, saya tidak boleh lemah dan rapuh” kenang sang Bunda. Saat itu Fauzan kelas IX, Izzudin kelas V SD dan Azzam berusia 7,5 tahun. Ada hal yang membuatnya terharu pada waktu itu karena perjuangan Izzuddin untuk tetap maju menjadi duta sekolahnya pada perlombaan LCC PAI tingkat Kota Bogor. Malam setelah Abi dimakamkan, Azzam tetap belajar dan tak sampai tiga hari 1000an soal PAI dia hafal sampai akhirnya ia maju ke tingkat Provinsi.

Kesabaran keluarga ini pun teruji kembali. Selang dua minggu setelah Abi pergi, rumah kemalingan, uang ludes, dua buah HP dan laptop hilang, maling masuk melalui jendela yang dicongkel. Kejadian sekitar jam 03.30 pagi. Gemetar, takut dan khawatir perampok kembali lagi, Bunda bergegas mengambil wudhu lalu sholat mohon kekuatan dan perlindungan Allah SWT. Usai sholat, ia bangunkan anak-anak dan diceritakannya kejadian ini sambil menguatkan mereka, ”Percayalah Nak, ini takdir yang Allah pilihkan untuk kita. Mungkin harta kita hilang sebagai pembersih khilaf, siapa tahu ada hak orang lain yang masih ada dalam harta kita.” Yang mengiris hatinya pada waktu itu adalah ketika anak-anak siap untuk berangkat sekolah, tiba-tiba si sulung Fauzan lirih berkata, ”Ibu..semua uang sudah dibawa sama perampok, apakah aku dan adik-adik masih bisa bersekolah? Sementara untuk naik angkot hari ini saja kita sudah tidak punya uang…” tiba-tiba Azzam kecil berkata, “ Aku punya uang kok, dikasih tamu yang takziyah ada 400.000 yang Azzam selip-selipin” Bunda pun memeluk Azzam seraya bersyukur, Allah Maha Indah dengan caraNya kami semakin yakin bahwa kami tidak ditinggalkanNya.

Bunda lulusan IKIP Malang ini menjadikan dapur dan halaman rumah sebagai laboratorium untuk belajar anak-anaknya. Saat memasak, saya ajarkan anak-anak nama-nama sayuran dan bumbu dapur, saat di halaman rumah saya kenalkan nama binatang, saat membakar sampah ada pelajaran fisika kimia, mengapa kawat bisa berkarat, saat menyembelih ayam, saat musim ulat bulu di halamanpun bisa diajarkan kepada anak-anak, ,semuanya dijadikannya sarana pembelajaran dengan tak lupa selalu mengingatkan mereka tentang Allah, Sang Pencipta.

Dalam membangun komunikasi dengan anak-anak, Bunda membiasakan anak-anak memasang target sendiri. Mereka mau dapat nilai berapa untuk setiap mata pelajaran, dan jika mereka mencapai target maka hadiah untuk mereka sudah disiapkannya. Pembiasaan berwudhu sebelum berangkat sekolah selalu beliau ajarkan kepada anak-anak agar mereka senantiasa dalam lindungan Allah SWT.

Sikap beliau dalam mengawasi penggunaan HP pada anak-anak pada prinsipnya adalah mengokohkan akidah mereka. Buat anak lebih takut kepada Allah daripada kepada orangtuanya. Allah bisa mengawasi mereka dalam 24 jam, orangtua tidak bisa dan kuatkan kedekatan kita kepadaNya, senantiasa berdoa agar Allah menjaga mereka dari hal-hal yang tidak pantas mereka lihat dan tonton dalam penggunaan Hp tersebut.

Terkait maraknya hal-hal negatif yang mengancam anak-anak kita saat ini, ada satu pesan yang beliau dapat dari gurunya, “Anak itu memiliki hati. Hatinya milik Allah. Jika sebagai orangtua begitu sulit bicara dan didengar oleh anak-anaknya,koreksi diri bagaimana hubungan kita dengan Sang Pemilik Hati” Wallahu’alam. (Dian)

BIODATA

Nama : Azizah, S.Pd

Nama Panggilan : Bunda Azzam

TTL : Probolinggo, Agustus 1973

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Suami : DR. Arif Hartoyo (Alm.)

Alamat : Bogor – Jawa Barat

Motto Hidup : “Rabbanaa… tolonglah aku untuk selalu menyadari bahwasanya takdir-Mu tak pernah salah, berikan keyakinan kepadaku bahwa aku sanggup melaluinya bersama-Mu…”

Jumlah Anak : 3 orang

1. M. Fauzan Azhim, 1998 (Kelas XII MA Husnul Khotimah Kuningan, Jawa Barat)

Prestasi :
– Finalis Bidang Studi Geografi Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SMA/MA, Palembang 2016
– Juara I Bidang Studi Geografi Kompetisi Sains Madrasah(KSM) tingkat MA Provinsi Jawa Barat, Bandung 2016
– Juara 3 Lomba Meteorologi Interaktif, Pesta Sains Nasional IPB, Bogor 2015
– Medali Emas Bid. Studi Geografi KSM tingkat Madrasah Aliyah (MA) Nasional di Pontianak 2016

2. M. Izzuddin, 2002 (Kelas IX MTs Husnul Khotimah Kuningan, Jawa Barat)

Prestasi :
– Medali Perunggu Bidang Studi IPA Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SMP/MTs, Palembang 2016
– Juara I KSM (Kompetisi Sains Madrasah) Bidang Fisika tingkat MTs Provinsi Jawa Barat, Bandung 2016
– Peserta Olimpiade Biologi Nasional tingkat SMP dengan predikat Honourable Mention of Practice, UPI Bandung 2016
– Medali Emas Bid. Studi Fisika KSM tingkat MTs Nasional di Pontianak 2016

3. M. Azzam Alauddin, 2005 (Kelas 6 SDIT Aliya Bogor)

Prestasi :
– Sertifikat Kategori Terbaik 1 Munaqosah Al Qur’an Metode Ummi ke-2 SDIT Aliya Bogor, 2016
– Juara II Siswa Berprestasi se-Kecamatan Bogor Barat, 2016
– Juara III Lomba Olimpiade Cerdas Al Quran tingkat SD se-Bogor Raya, 2015
– Certificate of Appreciation Grade 4th as Silver Prize International Mathematics Contest Singapore, 2015
– Certificate of Excellence Grade 4th Distinction International Mathematics Contest Singapore, 2015
– Certificate of Credit Australia Mathematics Competition (AMC), 2015
– Peserta Olimpiade Matematika (OPTIKA) Nasional ke-15 tingkat SD, 2015

Sumber: Majalah Husnul Khotimah

Kampus II Pancalang Mulai Pembangunan Gedung Asrama Ali

$
0
0

Guna menyiapakan ketersediaan asrama Santri Husnul Khotimah Kampus II Pancalang, Yayasan Husnul Khotimah memulai pelaksanaan pembangunan Gedung Asrama. Pelaksanaan peletakan batu pertama dilakukan Ketua umum Yayasan KH. Mu’tamad, M.Pd. di kampus II Pancalang pada Rabu (12/10).

Kegiatan dimulai dengan berdo’a dipimpin KH. Kosasih Toyib, Lc., MH memohon kelancaran dan kemudahan dalam proses pembangunan gedung yang direncanakan 3 lantai tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan makan bersama pengurus yayasan dan para pekerja. Dan diakhiri dengan peletakan batu pertama oleh Ketua Umum Yayasan Husnul Khotimah Kuningan.
.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut ketua dewan pengawas Yayasan Husnul Khotimah Kuningan KH. Kosasih Toyib, Lc., MH., serta para pengurus Yayasan Husnul Khotimah Kuningan lainnya yang terdiri dari wakil ketua, sekretaris, bendahara dan para kepala divisi.

KH. Mu’tamad berharap pembangun asrama kali ini bisa terlaksana sesuai rencana dan bisa ditempati pada bulan Juli 2017. Mnurutnya daya tampung gedung ini adalah 250 santri.

Sementara pimpinan pondok pesantren Husnul Khotimah II, KH. Amam Badruttamam, Lc menyampaiakan kepada MediaHK bahwa gedung yang dibangun kali ini direncanakan 3 lantai dengan jumlah ruangan sebanyak 12 kamar. “Gedung ini selanjurtnya akan dinamai dengan nama Gedung Ali Bin Abi thalib”. Tuturnya.

“Targetnya Bulan Mei (2017) selesai, kemudian bulan Juni sudah finishing sehingga pada Bulan Juli sudah bisa ditempati santri baru. Mudah-mudahan tidak ada kendala dalam pembangunannya” Ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut KH. Amam juga menyampaikan permohonan do’a dan dukungan dari seluruh wali santri dan kaum muslimin demi terlaksananya pembangunan gedung tersebut.

Sekretaris Pondok Terima Kunjungan Ponpes Al-Wustho Subang

$
0
0

husnulkhotimah.sch.id – Kamis (13/10), Pondok Pesantren Husnul Khotimah menerima kunjungan studi banding Pondok Pesantren Al-Wustho Subang. Rombongan dipimpin Utadz Daud terdiri dari para Ustadz dan Siswa SMP tersebut diterima di Gedung Darul Arqom oleh sekretaris Pondok Ustadz Karya Ahdi, Lc., didampingi Jajaran Divisi Kepesantrenan.

Pimpinan Rombongan, Ustadz Daud menyampaikan bahwa tujuan dari kunjungan ini selain silaturahmi juga dalam rangka belajar lapangan bagi para siswa serta menambah motivasi mereka dalam belajar ilmu-ilmu keislaman. “Dalam kegiatan ini para siswa bisa belajar bagaimana penyambutan tamu, kegiatan merapihkan sandal, serta memotivasi mereka semakin semangat belajar ilmu keisalaman serta mudah-mudahan ada yang minat melanjutkan belajar di sini (Husnul Khotimah)” ujarnya.

Usai acara penyambutan, rombongan melaksanakan sholat berjama’ah dilanjutkan dengan berkeliling di lokasi Pesantren Husnul Khotimah yang dipandu para pengurus Organisasi Santri Husnul Khotimah (OSHK).

BUKA PUASA BERSAMA SANTRI YATIM YPAYK

$
0
0

Sejumlah Anak yatim YPAYK( Yayasan Peduli Anak Yatim Kuningan) dari Ponpes Husnul Khotimah dan Al-Multazam hari Selasa (11/10) mengikuti buka puasa bersama setelah puasa Asyura tangal 10 Muharram 1438 H di kediaman Alm. H. Sahal Suhana di Desa Maniskidul Kec. Jalaksana Kab. Kuningan. Acara ini diselenggarakan atas inisiatif dari Hj. Nining Rimawati, istri dari Alm. H. Sahal Suhana, SH.

Turut hadir dalam acara ini Para pengurus Yayasan Husnul Khotimah dan Yayasan Al-Multazam seperti H. Asep Saputra, H. Maman Kurman, SH., KH. Kosasih Toyyib, MH., KH. Abdurrasyid, MA dan Mudir Ponpes Al-Multazam KH. Addin Nurhaedin, Lc. Selain itu juga dihadiri oleh kru Humas dan Dakwah Husnul Khotimah yang dipimpin oleh Ust. Sanwani, SH.

Acara dimulai dengan sambutan dari KH. Abdurrasyid, MA. Ia menyampaikan momen ini adalah salah satu bentuk perkenalan pihak yayasan dengan sejumlah anak yatim yang tergabung dalam YPAYK. Berikutnya dilanjutkan dengan pembacaan hadoroh dan pembacaan Surat Yaasin dan Al-Mulk bersama yang dipimpin oleh H. Nono Sudana untuk mendoakan Alm. H. Sahal Suhana.

Sambil menunggu adzan Maghrib berkumandang, acara yang berlangsung sejak bada Ashar ini diisi oleh tausiyah oleh Ust. Jajang Aisyul Muzakki, M.Pd.I. Dalam ceramahnya ia menyampaikan motivasi-motivasi yang bisa membangun rasa percaya diri anak yatim yang hadir saat itu.
“Kebahagiaan dan kesuksesan itu tidak selalu ditentukan oleh keberadaan orangtua mendampingi hidup kita,” tuturnya. Ia mencontohkan kehidupan Rasulullah SAW. yang selama hidupnya tidak pernah mengenal sosok ayah karena telah meninggal jauh sebelum hari kelahiran beliau.

Selanjutnya Ust. Jajang menyampaikan beberapa point yang bisa dilakukan anak-anak yatim untuk bisa mendapatkan kesuksesan dan cita-cita yang diharapkan meskipun tanpa kehadiran orangtua.

Poin yang pertama menurutnya adalah menanamkan kesadaran pada diri masing-masing bahwa kita telah ditakdirkan ke alam dunia sebagai pemenang. Bersandar hanya kepada Allah SWT. dan menyerakhkan segalanya kepada-Nya.

Poin yang kedua adalah dengan memiliki keyakinan diri bahwa kita bisa. Keyakinan ini juga harus dibarengi dengan usaha maksimal. Dan poin terakhir adalah berfikir positif.
“Husnudzan kepada Allah, karena Allah bergantung pada prasangka hamba-Nya. Dan selalu ucapkan hal-hal yang baik karena ucapan adalah doa,” pungkasnya. Ia melanjutkan bahwa hidup itu seperti gema. Apa yang diucapkan akan memantul kepada yang mengucapkannya.
Seusai penyampaian tausiyah, acara taaruf baru dimulai. Diisi dengan perkenalan masing-masing santri kepada pihak pengelola yayasan. Dalam acara ini diketahui ternyata mayoritas santri yatim yang berasal dari Kuningan ini memiliki banyak potensi. Beberapa diantara mereka bahkan telah hafal Al-Quran, dan memiliki berbagai prestasi yang cukup membanggakan.

Bertepatan dengan berkumandangnya adzan Maghrib, acara diakhiri dengan berbuka puasa bersama.

Yayasan Husnul Khotimah dan Al-Multazam memang sejak lama menaruh perhatian kepada santri-santri yatim dengan cukup intensif. Hal ini merupakan salah satu amanat dari Alm. H. Sahal Suhana sebagai pendiri kedua yayasan tersebut. Santri-santri yatim ini mendapatkan berbagai keringanan dalam hal pembiayaan pondok pesantren serta fasilitas-fasilitas lain yang disediakan oleh YPAYK.(Afm)

Viewing all 221 articles
Browse latest View live